Selamat Datang diBlog Agies Permanha Zaenal. Oya Jangan lupa Follow juga Account twitter @Gies_permanha..

Senin, 24 Desember 2012

Kalau casting bayar pasti penipuan.

PENIPUAN bermodus casting film, sinetron atau iklan sejak lama telah marak di Jakarta. Operasi pelaku mulai merambah daerah, setelah kebangkitan film Indonesia era Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pada 2005.
Tahun itu juga sebanyak 84 remaja Semarang menjadi korban penipuan mengatasnamakan production house (PH) Marendra asal Jakarta. Kerugian total Rp 400 juta.

Menurut Wakil Ketua I Bidang Organisasi, Persatuan artis Film Indonesia (Parfi) Jawa Tengah, Soeharto, kasus yang sama  menimpa ratusan orang di Jawa Tengah. Kebanyakan tertipu karena pelaku mengatasnamakan PH atau agency abal-abal, dekat dengan artis atau sutradara terkenal, bahkan mengaku anggota Parfi.

”Di Grobogan pernah ada yang mengaku orang Parfi, banyak yang tertipu Rp 3 juta sampai Rp 10 juta,” katanya.
Soeharto tak mengetahui apakah orang tersebut benar-benar orang Parfi, karena katanya mengaku anggota Parfi dari Jakarta. Parfi memang organisasi tingkat nasional.

Di Jawa Tengah, selain Parfi Jateng yang termasuk mengurusi wilayah Semarang, juga membawahi koordinator daerah (korda) Surakarta dan Purwokerto. Ia meyakinkan tak ada anggota Parfi yang melakukan pelanggaran serupa.


”Kami tegas terhadap anggota yang menyimpang, jika ketahuan, sanksinya dari teguran lisan hingga dikeluarkan dari keanggotaan. Pokoknya kalau mbayar itu jelas penipuan, harusnya  main film itu dibayar, kok malah mbayar,” katanya.
Di luar itu, penipuan kecil-kecilan menurut salah satu talent coordinator Drs. Mulyo Hadi Purnomo MHum sering terjadi di Kota Semarang. Biasanya sebuah agency mengadakan audisi bintang untuk film atau sinetron. Peserta casting dikenai biaya pendaftaran antara Rp 25 ribu dan Rp 100 ribu.

Karena diiklankan di surat kabar dan memasang poster di jalanan, peminatnya ribuan. Tak jarang audisi digelar di mal atau pusat keramaian dengan menggandeng sponsor perusahaan besar.
”Tapi pemenang audisi harus gigit jari, karena setelah lama ditunggu, produksi film tak kunjung dilaksanakan,” ujar dosen Fakultas Ilmu Budaya Undip ini.

Ada juga oknum yang langsung meminta uang kepada korban dengan alasan untuk diberikan kepada sutradara dan tim produksi (crew) di lapangan atau buat casting director. Modus ini lazim dikenal dengan istilah ”Beli Peran.” Harga peran berkisar Rp 1,5 juta - Rp 60 juta. Tergantung potensi peran yang diberikan. Makin sering tampil, harga beli perannya makin mahal.

Investasi

Modus lain oknum menawarkan ‘íinvestasi”. Calon artis diminta membayar Rp 5 juta - Rp 250 juta. Dana yang terkumpul dialokasikan untuk biaya produksi film atau sinetron. Mereka calon artis (investor) dilibatkan sebagai pemain.
Oknum berjanji jika sinetronnya tayang (laku dijual) dana yang disetor akan dikembalikan. Namun sebagian besar kasus dana tak kembali karena sinetron tak kunjung laku dijual alias ditolak oleh stasiun TV.

”Karena memang yang sesungguhnya oknum tersebut tidak ada kesepakatan kerja sama dengan pihak TV manapun,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Jawa Tengah ini.

Mulyo sudah lama mengetahui aksi tipu-tipu casting ini, Maklum, sebagai talent coordinator ia telah dipercaya menangani casting artis lokal untuk sejumlah film yang diproduksi di Semarang, seperti ”Gie”, ”The Photograph”, ”May”, ”Merah Putih I, II dan III”. Kemudian ”Ruma Maeda” dan film Hanung Bramantyo terbaru berjudul ”?” (baca: tanda tanya).
Fenomena tersebut menurutnya tumbuh subur karena banyak orang yang tergiur manisnya menjadi artis. Jika bukan yang bersangkutan sendiri, faktor orang tua juga berperan. Tak jarang orang tua yang justru mendorong si anak untuk ikut casting dan melobi casting director dengan sejumlah uang. Mulyo bahkan pernah ditawari uang Rp 10 juta jika berhasil mengegolkan seseorang untuk main dalam sebuah film. Tapi ditolaknya.

Gara-gara maraknya jual beli peran palsu itu, Mulyo bahkan sering dipandang menjadi salah satunya. ”Jika menawari orang yang belum pernah bekerja sama dengan saya, orang itu sudah takut dulu, karena banyak yang ujung-ujungnya minta uang,” kata bapak dua anak ini.

PH besar seperti MD Entertainment atau Miles Production kini juga mulai malas menggunakan jasa agency jika mencari pemeran dalam filmnya. Pasalnya jika lolos, agency ini sering minta royalty pada PH. Di sisi lain, mereka juga minta duit pada si pemeran dengan dalih sudah melobi sana sini.
Lagipula, lolos casting film tidak bergantung pada agency. Sutradara atau casting director memilih berdasarkan karakter yang sesuai kebutuhan.

 ”Tidak juga harus cantik atau cakep, yang dibutuhkan wajah yang khas dan berkarakter. Dan satu lagi, kemampuan akting. Jadi kalau mau jadi aktor, kuncinya satu: latihan,” pungkas pria yang sudah turut bermain dalam ”Gie”, Iklan Bajaj Pulsar, Iklan Bank Jateng, Reality Show ”Catatan Rahasia” dan ”PHK Bukan Kiamat” ini.(Anton Sudibyo-16)

Sumber : Suara Merdeka Cetak

Sabtu, 22 Desember 2012

Cerita Motivasi & Inspirasi : "Kisah Nyata - Kebesaran Jiwa Seorang Ibu"

Temen2, pada momen Hari Ibu kali ini sengaja sy mengangkat Kisah menarik yaitu kisah nyata perjuangan seorang Ibu di Taiwan yang berjuang menyelamatkan anaknya dari kobaran api, dia sendiri menjadi korban tetapi anaknya selamat.....silahkan simak kejadiannya.....
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”.

Setelah ibunya sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik.

Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu. Jangan sia-sia kan budi jasa ibu selama ini yang merawat dan membesarkan kita tanpa pamrih. kasih seorang ibu sungguh mulia.

sumber : forum.kapanlagi.com
 ---Ibu tahu tidak?? Butiran debu itu adalah tanpa kau bu! i love you---

Jumat, 14 Desember 2012

Cerita Motivasi & Inspirasi : "Pemuda Indonesia Vs Pemuda Palestina"

Pagi ini pemuda Indonesia masih meringkuk dikasurnya yang hangat hingga pukul 10.00 pagi. "Malas ah, hari libur ini".

Pagi ini pemuda Palestina sama sekali belum memejamkan mata berhari2, mereka berjaga dari serangan Israel ke Palestina setiap malam hari.
Pemuda Indonesia sarapan, "ah, tempe,telor lagi. Bosen tauk!". Terus gak jadi makan.

Pemuda Palestina memilih untuk berpuasa. Israel masih menutup jalur masuknya bantuan pangan.

Pemuda Indonesia ditanya ibunya,"mau kemana Nak?". Dijawabnya, "alaah, mamah mau tau aja urusan anak muda!".

Pemuda Palestina mencium tangan ibunya, meminta restu dan doanya untuk pergi berjihad di jalan Allah hari ini...

Pemuda Indonesia menyanyikan lagu2 cinta & galau band populer yang penyanyi utamanya habis dipenjara karena video Porno.
Pemuda Palestina tak henti-hentinya berdoa dan mengulang hafalan Quran. Bekal utama menghadang tentara Israel.

Pemuda Indonesia, "gw benci keluarga gw! Kenapa gw harus dilahirkan dalam keadaan seperti ini".

Pemuda Palestina memeluki jasad bapak,ibu,dan adiknya yang berlumuran darah. Mereka tak lagi bernyawa terkena serangan udara Israel.

Pemuda Indonesia berantem keroyokan bawa ring dan samurai.
Pemuda Palestina seorang diri menghadang tank Israel dengan sebongkah batu.

Pemuda Indonesia sibuk main video game atau nonton DVD dg home theater yg dahsyat. Hapal semua pemain filmnya atau lagu2 yg lagi nge-hit.
Pemuda Palestina tdk bisa main game karena tdk punya & sibuk membuka Al-Quran, menghapalnya, karena Al-Quran lah bacaan yg paling mudah di dapat disekitar mereka.

Pemuda Indonesia menghabiskan uang orangtuanya di kafe, restoran, salon, mall dan club mewah, ajeb2 sampe pagi!...

Pemuda Palestine menatap puing-puing rumahnya yang hancur berantakan. Harta bendanya berubah menjadi abu...

Pasti tidak setiap Pemuda Indonesia seperti tadi. Apalagi pemuda2 Indonesia yang punya hati & jiwa untuk tidak mau berdiam diri melihat saudara2 nya di Palestina dibantai & dibinasakan.

Mereka pasti bergerak, walau hanya bisa dengan doa2.
Doa2 yang tulus & keluar dari kesadaran hati terdalam, yang insyaAllah akan di dengar Sang Maha Kuat & Maha Pemilik Semesta Alam, Aamiin Yaa Robbal'alamin.

#PemudaIndonesia&Palestina

Cerita Motivasi & inspirasi : Kisah polisi yang menilang sahabatnya.


Tolong tunjukkan SIMnya! "Kata polantas". Dengan wajah kesal sipengemudi berkata "Maaf pak! saya tahu salah sudah menerobos lampu merah, tapi tolong pak jangan ditilang. saya buru-buru karana anak saya ulangtahun". Sambil cemas pengemudi yang bernama Ari itu menatap wajah polisi tersebut, yang ternyata adalah sahabat SMA. "Lho..kau kan si Tono. kita tmen SMA dulu!" Sambut Ari dengan nada lega. tapi Tono si Polisi tersbut hanya tersenyum sambil tetap bersikukuh meminta SIM si Ari.

Dengan wajah kecewa Ari pun memberikan SIMnya, kemudian langsung masuk kedalam mobilnya & mnutup kaca pintunya rapat-rapat.sementara Tono menulis sesuatu dikertas tilangnya.
Beberapa saat kemudian,Tono mengetuk kaca pintu mobil Ari. Sambil memandangi wajah Tono penuh kecewa, Ari pun membuka kaca pintu mobilnya hanya sedkit aja, maksud hanya cukup untuk slipkan kertas tilang saja. Tono pun memberikan kertas lewat kaca yang terbuka hanya sekitar 2 CM itu lalu pergi tanpa kata.

Sambil menggerutu kesal, Ari membuka kertas tersbut. tapi.. "Hei, apa ini? knpa SIM saya dikembalikan? & ini kertas apa!?" sambil menggumam. Ari Sgera Ari membuka kertas pemberian Tono tersebut & ternyata Tono tidak menilangnya, tapi justru menulis surat yang isinya...
"Hai Ari, kau tau ga? dulu saya pnya anak satu-satunya yang meninggal ditabrak oleh Penerobos Lampu Merah. Pengemudinya dihukum 3 bln. setelah bebas ia dapat berkumpul & memeluk anaknya lg. Sementara saya?!! saya tidak dapat melihat apalagi memeluk anak saya lagi! Beribu kali saya mencoba untuk memaafkan Pengemudi itu tapi tidak bisa!
Maafkan saya Ri, kau hati-hati dijalan. aku titip salam buat keluargamu & selamat ulang tahun juga buat anakmu!"

Langsung Ari pun keluar dari mobilnya hendak jumpai Tono. tapi Tono sudah tidak ada diPosnya.
Sepanjang jalan mengemudi, perasaan hati Ari tak menentu. berharap kesalahannya dapat termaafkan.
Tak selamnya pengertian kita sama dengan pengertian orang lain. terkadang sukacita kita justru duka buat Orang lain.Tetap menghargai orang lain dan mengakui kesalahan :)
Sumber : Asylak Mansyur